Setelah sang suami menjabat sebagai bupati, Chacha Frederica, yang dulu kita kenal sebagai artis, merasakan perubahan yang cukup signifikan dalam hidupnya. Dari yang biasanya tampil di layar kaca, sekarang harus mendampingi suami mengurus masyarakat. Perubahan ini ternyata membuatnya merasa perlu untuk mencari bantuan profesional.
Chacha memutuskan untuk pergi ke psikolog. Bukan karena ada masalah besar, lho, tapi lebih karena ingin memberikan yang terbaik untuk masyarakat Kendal. Dia merasa, dengan tanggung jawab yang besar sebagai istri bupati, dia harus sehat lahir dan batin.
Aku merasa pentingnya aku pergi ke psikolog untuk konsultasi apapun tentang diri aku. Karena aku merasa untuk mendampingi suami yang punya tanggung jawab begitu besar, aku harus sehat lahir dan batin, ujarnya.
Kenapa Artis Juga Perlu ke Psikolog?
Banyak yang bertanya-tanya, kenapa sih seorang artis yang hidupnya terlihat enak dan bahagia, kok malah perlu ke psikolog? Padahal, menurut Chacha, pergi ke psikolog itu hal yang wajar dan harus dinormalisasikan. Sama seperti kita pergi ke dokter saat sakit fisik, ke psikolog juga penting untuk menjaga kesehatan mental.
Chacha menjelaskan, kadang kita merasa overwhelmed, baik itu karena sedih maupun senang. Nah, saat itulah kita boleh minta bantuan orang lain. Apalagi, sekarang sudah ada undang-undang yang mengatur tentang profesi psikolog, jadi kita nggak perlu ragu lagi untuk mencari bantuan profesional.
Kadang perasaan overwhelmed baik itu sedih maupun senang, itu kita boleh minta bantuan orang, dong? Dan yang aku rasain sebenarnya simple, ungkapnya.
Dulu, Chacha merasa harus menjadi ‘Ibu’ untuk seluruh masyarakat Kendal. Dia harus beradaptasi dengan lingkungan baru, mencari teman baru, dan menyesuaikan diri dengan kebiasaan yang berbeda. Perubahan ini tentu saja tidak mudah.
Di sana kan teman baru mencari kayak enggak punya siapa-siapa, belum kenal siapa-siapa. Jadi, banyak banget perubahannya, jelas Chacha.
Apa Saja yang Dibicarakan Chacha dengan Psikolog?
Chacha nggak malu untuk menceritakan pengalamannya berkonsultasi dengan psikolog. Dia bilang, dia menceritakan semua yang dia rasakan, tanpa ada yang ditutup-tutupi. Dengan begitu, dia bisa merasa lebih lega dan siap untuk mendampingi sang suami.
Dico, sang suami, juga mengakui bahwa Chacha merasakan tekanan batin karena harus menjadi ketua PKK dan Dekranasda, yang sebenarnya bukan keinginannya. Sebagai suami, Dico sangat mendukung keputusan Chacha untuk pergi ke psikolog.
Tapi sebenarnya kenapa kamu ada sedikit ‘batin’ karena kalau aku kan memang memilih untuk menjadi bupati. Tapi ketika aku menjadi bupati, pendampingku kan menjadi ketua PKK, ketua Dekranasda, itu bukan karena kemauannya Chacha, ujar Dico.
Perubahan yang dialami Chacha memang cukup signifikan. Dari yang biasanya makan enak, sekarang harus menyesuaikan diri dengan jadwal dan kegiatan yang padat. Dari yang biasanya bebas beraktivitas, sekarang harus lebih berhati-hati dalam bertindak dan berbicara.
Kita biasanya makan seperti apa, jadi makan seperti apa, sambungnya.
Bagaimana Hasilnya Setelah Konsultasi dengan Psikolog?
Setelah beberapa kali konsultasi, Chacha merasa lebih baik dan lebih siap untuk menjalankan perannya sebagai istri bupati. Dia merasa lebih tenang dan lebih percaya diri.
Dan memang perubahannya juga cukup baik, lanjutnya.
Dico juga melihat perubahan positif pada diri Chacha. Dia merasa Chacha lebih bahagia dan lebih termotivasi untuk memberikan yang terbaik untuk masyarakat Kendal.
Keputusan Chacha untuk pergi ke psikolog ini bisa menjadi contoh bagi kita semua. Bahwa, menjaga kesehatan mental itu sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Jangan malu untuk mencari bantuan profesional jika kita merasa membutuhkannya.
Intinya, jangan pernah ragu untuk mencari bantuan jika merasa kesulitan. Kesehatan mental itu penting, dan kita semua berhak untuk bahagia.