Mengungkap Misteri di Balik Layar Sentuh: Siapa Penemu Teknologi Touchscreen?

Meta Deskripsi: Pelajari sejarah dan evolusi teknologi touchscreen, dari ide awal hingga implementasi modern. Temukan siapa saja tokoh kunci yang berperan dalam penemuan dan pengembangan layar sentuh yang mengubah cara kita berinteraksi dengan dunia digital.

Pendahuluan

Teknologi touchscreen atau layar sentuh telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern kita. Dari smartphone di saku kita, tablet yang menemani kita bekerja, hingga kios informasi di pusat perbelanjaan, layar sentuh hadir di mana-mana. Kita berinteraksi dengannya setiap hari, tanpa mungkin terlalu memikirkan bagaimana teknologi revolusioner ini diciptakan. Pertanyaan yang sering muncul adalah: Siapakah sebenarnya penemu teknologi touchscreen?

Jawabannya, sayangnya, tidak sesederhana yang kita bayangkan. Tidak ada satu orang pun yang bisa diklaim sebagai “penemu” tunggal teknologi touchscreen. Sebaliknya, layar sentuh adalah hasil akumulasi inovasi dan pengembangan yang dilakukan oleh banyak ilmuwan, insinyur, dan penemu selama beberapa dekade. Artikel ini akan membawa Anda dalam perjalanan sejarah untuk mengungkap evolusi teknologi touchscreen dan mengenali tokoh-tokoh penting yang berkontribusi dalam mewujudkannya.

Awal Mula: E.A. Johnson dan Layar Sentuh Kapasitif Pertama

Pencarian kita dimulai pada tahun 1965, ketika E.A. Johnson, seorang insinyur di Royal Radar Establishment di Malvern, Inggris, menerbitkan artikel berjudul “Touch Display – A Novel Input/Output Device for Computers.” Dalam artikel ini, Johnson menjelaskan konsep dan desain layar sentuh kapasitif pertama.

Layar sentuh kapasitif bekerja dengan menggunakan lapisan bahan konduktif, seperti indium tin oxide (ITO), yang melapisi permukaan kaca. Ketika jari menyentuh layar, sebagian kecil muatan listrik akan dipindahkan ke jari, menciptakan penurunan kapasitansi di titik sentuh. Sensor di layar kemudian mendeteksi perubahan kapasitansi ini dan menentukan lokasi sentuhan.

Meskipun Johnson tidak mematenkan penemuannya, karyanya dianggap sebagai fondasi penting bagi pengembangan teknologi touchscreen modern. Layar sentuh kapasitif yang ia rancang memang masih sangat sederhana dan terbatas, namun ia berhasil membuktikan bahwa konsep layar sentuh dapat diwujudkan secara teknis.

Pengembangan Lanjutan: Kontribusi Lainnya di Awal Era Touchscreen

Setelah karya perintis Johnson, beberapa ilmuwan dan insinyur lainnya turut berkontribusi dalam mengembangkan teknologi touchscreen. Di antara mereka adalah:

  • G. Samuel Hurst: Pada tahun 1970-an, Hurst dan rekan-rekannya di Elographics (kemudian dikenal sebagai Elo TouchSystems) mengembangkan layar sentuh resistif. Layar sentuh resistif bekerja dengan menggunakan dua lapisan material konduktif yang dipisahkan oleh celah kecil. Ketika layar disentuh, kedua lapisan tersebut bersentuhan, menciptakan sirkuit listrik. Lokasi sentuhan ditentukan dengan mengukur perubahan resistansi pada sirkuit. Layar sentuh resistif lebih murah dan lebih mudah diproduksi daripada layar sentuh kapasitif, sehingga menjadi populer untuk berbagai aplikasi, termasuk komputer pribadi dan mesin ATM.
  • Brent A. Stumberg: Stumberg di Hewlett-Packard (HP) mengembangkan layar sentuh inframerah pada tahun 1975. Teknologi ini menggunakan kisi-kisi dioda pemancar cahaya inframerah (LED) dan sensor foto di sekeliling layar. Ketika suatu objek menyentuh layar, ia akan menghalangi beberapa berkas cahaya inframerah, dan sensor akan mendeteksi lokasi sentuhan.
  • Nimish P. Desai: Desai berkontribusi dalam pengembangan sistem pengenalan tulisan tangan berbasis layar sentuh.

Layar Sentuh di Era Komersial: Perkembangan yang Signifikan

Pada tahun 1980-an, teknologi touchscreen mulai memasuki era komersial. Beberapa perangkat dan sistem yang menggunakan layar sentuh mulai dipasarkan, meskipun masih dalam skala yang terbatas. Beberapa contohnya adalah:

  • HP-150: Salah satu komputer pribadi pertama yang menggunakan layar sentuh. Menggunakan teknologi inframerah.
  • PLATO IV terminal: Terminal komputer yang menggunakan panel layar sentuh untuk pendidikan dan pelatihan.
  • General Motors assembly line: GM menggunakan sistem layar sentuh untuk mengotomatiskan proses perakitan.

Meskipun teknologi touchscreen pada masa itu masih belum secanggih dan seresponsif seperti sekarang, kemunculannya menandai awal dari era baru dalam interaksi manusia-komputer.

Revolusi Smartphone: Layar Sentuh Kapasitif Mendominasi

Perkembangan teknologi touchscreen mencapai puncaknya dengan munculnya smartphone modern. Apple iPhone, yang dirilis pada tahun 2007, memainkan peran kunci dalam mempopulerkan layar sentuh kapasitif. iPhone menggunakan layar sentuh kapasitif multi-sentuh, yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan layar menggunakan lebih dari satu jari secara bersamaan. Fitur ini membuka kemungkinan baru untuk interaksi pengguna yang lebih intuitif dan responsif.

Keunggulan layar sentuh kapasitif dibandingkan teknologi layar sentuh lainnya, seperti resistif dan inframerah, adalah:

  • Responsivitas yang lebih baik: Layar sentuh kapasitif merespons sentuhan dengan lebih cepat dan akurat.
  • Daya tahan yang lebih tinggi: Layar sentuh kapasitif lebih tahan terhadap goresan dan kerusakan.
  • Kemampuan multi-sentuh: Layar sentuh kapasitif dapat mendeteksi beberapa sentuhan secara bersamaan, memungkinkan gerakan seperti mencubit untuk memperbesar dan memutar gambar.

Karena keunggulan-keunggulan ini, layar sentuh kapasitif dengan cepat menjadi standar untuk smartphone, tablet, dan perangkat mobile lainnya.

Inovasi Berkelanjutan: Perkembangan Teknologi Touchscreen Masa Kini

Meskipun teknologi touchscreen telah mencapai tingkat kematangan yang tinggi, inovasi terus berlanjut. Beberapa perkembangan terkini dalam teknologi touchscreen meliputi:

  • Layar sentuh fleksibel: Layar sentuh yang dapat ditekuk dan dilipat, membuka kemungkinan untuk perangkat mobile yang lebih ringkas dan portabel.
  • Layar sentuh haptik: Layar sentuh yang memberikan umpan balik taktil kepada pengguna, menciptakan pengalaman interaksi yang lebih imersif.
  • Layar sentuh ultrasonik: Layar sentuh yang menggunakan gelombang ultrasonik untuk mendeteksi sentuhan, memungkinkan interaksi tanpa kontak fisik.

Perkembangan-perkembangan ini menjanjikan masa depan yang lebih menarik bagi teknologi touchscreen, dengan potensi untuk mengubah cara kita berinteraksi dengan dunia digital secara fundamental.

Baca Juga : Teknologi Informasi Kesehatan: Transformasi Dunia Medis dari Perspektif Umum dan Keperawatan

Kesimpulan: Kontribusi Kolektif dalam Menciptakan Teknologi Touchscreen

Dari uraian di atas, jelas bahwa tidak ada satu orang pun yang dapat diklaim sebagai penemu tunggal teknologi touchscreen. E.A. Johnson memberikan kontribusi fundamental dengan konsep layar sentuh kapasitifnya. G. Samuel Hurst dan timnya mengembangkan layar sentuh resistif yang lebih terjangkau dan mudah diproduksi. Apple mempopulerkan layar sentuh kapasitif multi-sentuh melalui iPhone. Dan banyak ilmuwan, insinyur, dan perusahaan lainnya terus berinovasi dan mengembangkan teknologi touchscreen hingga saat ini.

Teknologi touchscreen adalah hasil dari kontribusi kolektif banyak orang dan organisasi selama beberapa dekade. Ini adalah contoh yang baik dari bagaimana inovasi seringkali merupakan proses evolusioner, di mana ide-ide baru dibangun di atas ide-ide sebelumnya, dan setiap kontribusi, sekecil apapun, dapat memainkan peran penting dalam mewujudkan teknologi yang mengubah dunia.

Mengingat kompleksitas sejarah dan kontribusi dari berbagai pihak, adalah penting untuk menghargai semua orang yang telah berkontribusi pada pengembangan teknologi yang telah mengubah cara kita berinteraksi dengan dunia di sekitar kita. Dari konsep dasar hingga implementasi modern, teknologi touchscreen adalah bukti kecerdikan dan inovasi manusia.

Penulis: Gilang Ramadhan

More From Author

Teknologi Informasi Kesehatan: Transformasi Dunia Medis dari Perspektif Umum dan Keperawatan

Kesehatan dan Gaya Hidup

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *