Lebaran tahun ini terasa begitu istimewa. Setelah dua tahun lebih kita terbatas karena pandemi, akhirnya bisa merasakan lagi kehangatan mudik dan berkumpul bersama keluarga besar. Perjalanan panjang menuju kampung halaman ayah di Jawa Tengah pun terasa menyenangkan, apalagi pemandangan sawah dan pegunungan yang menyejukkan mata.
Sesampainya di sana, suasana langsung berubah. Rumah kakek dan nenek selalu menjadi tempat ternyaman. Aroma masakan khas Lebaran sudah tercium dari jauh, membuat perut semakin keroncongan. Belum lagi senyum hangat kakek dan nenek yang menyambut kedatangan kami.
Kenapa Lebaran Selalu Identik dengan Makanan Enak?
Salah satu hal yang paling dinanti saat Lebaran tentu saja makanan! Nenek selalu membuatkan sayur buncis dan telur puyuh goreng kesukaanku. Ketupatnya juga juara, pulen dan nikmat disantap dengan kuah opor ayam yang kaya rempah. Aku juga membantu ibu menata kue-kue lebaran di piring, meskipun seringkali kuenya langsung ludes diserbu tamu.
Malam takbiran juga menjadi momen yang tak terlupakan. Bersama teman-teman kampung, aku ikut takbiran keliling. Ini pertama kalinya aku merasakan langsung kemeriahan takbiran, bukan hanya melihat dari depan rumah. Setelah berkeliling, kami berkumpul di halaman masjid, menikmati kue dan es teh manis yang disediakan panitia.
Malam semakin meriah dengan pesta kembang api. Kami menyalakan kembang api berbagai bentuk dan warna, menciptakan pemandangan yang indah di langit malam. Aku bahkan melambaikan kembang api di tangan, membentuk lingkaran cahaya yang menari-nari di udara.
Keesokan harinya, kami sekeluarga berjalan kaki menuju lapangan desa untuk melaksanakan salat Idul Fitri. Usai salat, kami saling bersalaman dan mengucapkan mohon maaf lahir dan batin. Setelah itu, adikku langsung sibuk menghitung uang THR yang didapat.
Bagaimana Cara Menjaga Silaturahmi dengan Keluarga Jauh?
Hari kedua Lebaran diisi dengan silaturahmi ke rumah saudara. Kami mengunjungi Pakde, Bude, dan sepupu-sepupu. Setiap rumah menyambut kami dengan hangat dan menyajikan hidangan Lebaran yang lezat. Aku senang bisa bertemu dan bermain dengan sepupu-sepupuku. Silaturahmi ini membuatku merasa bahwa keluarga itu luas dan selalu ada yang peduli.
Selain berkunjung ke saudara, aku juga menyempatkan diri untuk bersilaturahmi dengan tetangga di kampung halaman Mama. Aku dan Mama berjalan kaki sambil membawa kotak kue kering untuk dibagikan. Senang rasanya bisa bertemu lagi dengan teman-teman sebaya yang sudah lama tidak berjumpa.
Beberapa hari sebelum Lebaran, aku juga ikut membantu ibu menyiapkan hidangan. Aku membantu memotong sayur, menggulung daun ketupat, dan mencetak adonan nastar. Meskipun lelah, aku merasa senang karena bisa ikut berkontribusi untuk hari istimewa.
Apa Saja Kegiatan Seru yang Bisa Dilakukan Saat Libur Lebaran?
Libur Lebaran kali ini, Papa mengajak kami berkunjung ke tempat wisata alam dekat kampung. Di sana, aku bisa melihat danau yang indah dan memberi makan ikan-ikan kecil dengan roti. Pemandangan alam yang asri membuat pikiran menjadi lebih tenang dan segar.
Selain itu, aku juga menghabiskan waktu dengan bermain bersama sepupu-sepupu. Kami bermain sepeda keliling desa, membuat layangan, dan bermain petasan. Hari-hari terasa cepat berlalu saat berkumpul dan bersenang-senang bersama keluarga.
Lebaran tahun ini benar-benar memberikan kesan yang mendalam. Kehangatan keluarga, kelezatan makanan khas Lebaran, dan keindahan alam kampung halaman akan selalu menjadi kenangan indah yang tak terlupakan.