AC Milan berhasil mengamankan kemenangan penting dalam lanjutan Serie A Italia. Bertandang ke markas Genoa di Stadion Luigi Ferraris, Rossoneri menunjukkan mental baja dengan melakukan comeback gemilang setelah sempat tertinggal lebih dulu. Pertandingan yang berlangsung sengit ini berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan tim tamu, Milan.
Laga antara Genoa dan Milan ini digelar pada Selasa, 6 Mei 2025. Kedua tim menampilkan permainan yang cukup berimbang di babak pertama, namun belum ada gol yang tercipta hingga turun minum. Keadaan berubah di babak kedua ketika Genoa berhasil memecah kebuntuan.
Babak Pertama: Pertahanan Solid dan Peluang Terlewatkan
Sejak peluit awal dibunyikan, Genoa yang bermain di hadapan pendukungnya sendiri langsung mencoba mengambil inisiatif serangan. Peluang pertama datang di menit kedelapan melalui Brooke Norton-Cuffy. Pemain muda ini berhasil melakukan tusukan dari sisi kanan pertahanan Milan sebelum melepaskan tembakan. Namun, kesigapan penjaga gawang Milan, Mike Maignan, berhasil menggagalkan upaya tersebut.
Milan tidak tinggal diam dan berusaha merespons. Theo Hernandez mencoba peruntungannya dengan melepaskan tembakan spekulatif dari jarak jauh. Melihat kiper Genoa, Nicola Leali, sedikit maju dari posisinya, Theo mencoba memanfaatkan peluang ini. Sayangnya, tembakan bek kiri asal Prancis ini belum menemui sasaran.
Maignan kembali menjadi pahlawan bagi Milan di pertengahan babak pertama. Sebuah kemelut terjadi di depan gawang Milan akibat situasi sepak pojok yang dieksekusi oleh Genoa. Dalam situasi yang cukup berbahaya tersebut, Maignan menunjukkan reflek yang luar biasa untuk menghindarkan gawangnya dari kebobolan. Penampilan Maignan di bawah mistar gawang Milan memang patut diacungi jempol dalam pertandingan ini.
Menjelang akhir babak pertama, Milan hampir saja memecah kebuntuan. Christian Pulisic, winger asal Amerika Serikat, berhasil melakukan penetrasi ke dalam kotak penalti Genoa. Pulisic melepaskan tembakan yang cukup berbahaya, namun Nicola Leali tampil sigap untuk menutup ruang tembak dan menggagalkan peluang emas tersebut. Hingga jeda, skor tetap 0-0, mencerminkan jalannya pertandingan yang ketat dan sulit bagi kedua tim untuk menciptakan peluang bersih.
Babak Kedua: Drama dan Comeback Kilat Rossoneri
Memasuki babak kedua, intensitas pertandingan semakin meningkat. Genoa akhirnya berhasil memecah kebuntuan di menit ke-61. Gol pembuka dicetak oleh Vitinha. Berawal dari umpan silang akurat yang dilepaskan oleh Aaron Martin dari sisi kiri, Vitinha menyambut bola dengan sepakan voli yang keras dan terarah. Bola meluncur deras ke gawang Milan tanpa bisa dihentikan oleh Maignan. Genoa unggul 1-0.
Tertinggal satu gol, Milan tidak menyerah. Pasukan Rossoneri meningkatkan tempo permainan dan tampil lebih menekan untuk mencari gol penyama kedudukan. Upaya keras Milan akhirnya membuahkan hasil di menit ke-76.
Gol penyama kedudukan dicetak oleh bintang Portugal, Rafael Leao. Umpan tarik yang cerdas dari Santiago Gimenez dari sisi kanan berhasil menemui Leao di dalam kotak penalti. Leao melepaskan tembakan yang kemudian membentur pemain bertahan Genoa, Brooke Norton-Cuffy. Bola yang berbelok arah akibat pantulan tersebut membuat Nicola Leali terkecoh dan sulit untuk menghentikannya. Skor pun berubah menjadi 1-1, Milan berhasil menyamakan kedudukan.
Yang luar biasa, Milan hanya membutuhkan waktu satu menit untuk kembali mencetak gol dan berbalik unggul! Hanya selang satu menit setelah gol Leao, tepatnya di menit ke-77, Milan berhasil mencetak gol kedua. Gol ini tercipta melalui sebuah insiden yang kurang beruntung bagi Genoa, yaitu gol bunuh diri.
Berawal dari pergerakan Tijjani Reijnders di sisi kiri, gelandang asal Belanda ini melepaskan umpan tarik ke dalam kotak penalti Genoa. Morten Frendrup, pemain Genoa, berusaha untuk memotong umpan tersebut. Namun, sentuhan yang dilakukan Frendrup justru membuat bola meluncur deras ke pojok kiri gawang Genoa sendiri. Bola masuk ke gawang Leali, dan Milan pun berbalik unggul 2-1.
Gol bunuh diri Frendrup ini menjadi pukulan telak bagi Genoa yang baru saja unggul. Di sisa waktu pertandingan, Milan berusaha keras untuk mempertahankan keunggulan mereka. Genoa juga mencoba untuk mencari gol penyama kedudukan, namun pertahanan Milan yang dikomandoi oleh Maignan tampil cukup solid. Beberapa peluang yang diciptakan Genoa berhasil digagalkan atau tidak menemui sasaran.
Hingga peluit panjang dibunyikan, skor 2-1 untuk kemenangan Milan tetap bertahan. Kemenangan ini menjadi sangat berarti bagi Rossoneri, terutama karena diraih dengan kerja keras dan semangat pantang menyerah setelah tertinggal lebih dulu.
Dampak Kemenangan dan Posisi di Klasemen
Kemenangan atas Genoa ini membawa dampak signifikan bagi posisi AC Milan di klasemen sementara Serie A. Dengan tambahan tiga poin, Milan kini mengoleksi 57 angka. Hasil ini menempatkan Rossoneri di posisi kesembilan dalam tabel klasemen. Meskipun posisi ini masih jauh dari target mereka untuk bersaing di papan atas, kemenangan ini setidaknya menjaga momentum positif dan memberikan kepercayaan diri bagi tim.
Di sisi lain, kekalahan ini membuat Genoa tertahan di urutan ke-13 dengan total 39 poin. Tim asuhan Alberto Gilardino ini perlu segera bangkit dari kekalahan ini untuk mengamankan posisi mereka di Serie A dan menghindari zona degradasi.
Analisis Pertandingan: Mentalitas Milan dan Peran Kunci Pemain
Pertandingan ini sekali lagi menunjukkan mentalitas kuat yang dimiliki oleh skuad AC Milan. Tertinggal satu gol di babak kedua bukanlah situasi yang ideal, namun para pemain Milan tidak panik dan terus berusaha untuk mencetak gol. Keberhasilan mencetak dua gol dalam rentang waktu hanya satu menit menjadi bukti determinasi dan fokus mereka dalam membalikkan keadaan.
Rafael Leao kembali menunjukkan pentingnya perannya dalam serangan Milan. Gol penyama kedudukan yang dicetaknya, meskipun ada unsur keberuntungan karena membentur pemain lawan, menunjukkan insting mencetak gol dan kemampuannya dalam memanfaatkan peluang. Kecepatannya di sisi sayap selalu menjadi ancaman serius bagi pertahanan lawan.
Peran Mike Maignan di bawah mistar gawang juga tidak bisa diabaikan. Penyelamatan-penyelamatan krusial yang dilakukannya di babak pertama, terutama dalam situasi kemelut dan saat menghadapi tembakan Norton-Cuffy, menjaga Milan tetap dalam permainan saat skor masih 0-0. Kinerjanya memberikan fondasi yang kuat bagi tim untuk kemudian melakukan comeback.
Di lini tengah, pemain seperti Tijjani Reijnders juga memberikan kontribusi penting, seperti yang terlihat dari umpan tarik yang berujung pada gol bunuh diri Frendrup. Pergerakan dan kreativitas para gelandang Milan menjadi kunci dalam membongkar pertahanan rapat Genoa.
Bagi Genoa, kekalahan ini tentu menyakitkan, terutama setelah berhasil unggul lebih dulu. Gol Vitinha di babak kedua menunjukkan kualitas serangan mereka, namun kegagalan mempertahankan keunggulan dan insiden gol bunuh diri menjadi titik balik dalam pertandingan ini. Mereka perlu meninjau kembali strategi pertahanan mereka untuk pertandingan-pertandingan selanjutnya.
Menatap Masa Depan: Sisa Pertandingan Serie A
Dengan Serie A yang semakin mendekati akhir musim, setiap pertandingan menjadi sangat krusial bagi semua tim. Bagi Milan, kemenangan ini penting untuk menjaga harapan finis di posisi yang lebih baik di klasemen. Meskipun persaingan untuk posisi Liga Champions semakin ketat, Milan akan berusaha meraih poin maksimal di sisa pertandingan untuk mengakhiri musim dengan catatan positif.
Bagi Genoa, fokus utama adalah mengumpulkan poin yang cukup untuk memastikan tetap bertahan di Serie A musim depan. Mereka akan menghadapi pertandingan-pertandingan sulit di sisa musim dan perlu menunjukkan performa terbaik mereka untuk mencapai target tersebut.
Pertandingan Genoa vs Milan ini menyajikan drama sepak bola yang menarik, dengan Milan yang berhasil menunjukkan karakter juara mereka melalui comeback yang luar biasa. Kemenangan 2-1 ini akan dikenang sebagai salah satu pertandingan kunci dalam perjalanan Milan di Serie A musim ini.
Nama : Milan