Insiden memalukan terjadi di kota Kediri menjelang pertandingan krusial antara tuan rumah Persik Kediri melawan Persebaya Surabaya. Sejumlah individu yang mengenakan atribut Persebaya Surabaya dilaporkan telah melakukan aksi pencurian yang meresahkan masyarakat sekitar, khususnya di area dekat Stadion Brawijaya, Kediri. Kejadian ini langsung mendapat respons tegas dari manajemen Persebaya Surabaya yang tidak tinggal diam dan segera mengambil langkah hukum.
Peristiwa pencurian ini terjadi pada dini hari Senin, 5 Mei 2025. Berdasarkan informasi yang beredar luas dan dikonfirmasi oleh pihak Persebaya, sekelompok orang yang diduga memanfaatkan momen kedatangan suporter untuk pertandingan tandang, melakukan tindak kejahatan dengan mencuri buah dari sebuah warung di kawasan kota Kediri. Aksi mereka terekam dan videonya kemudian menjadi viral di media sosial, menimbulkan keresahan dan mencoreng nama baik Persebaya serta suporter setianya, Bonek.
Kronologi Singkat Aksi Pencurian Berkedok Suporter
Menurut laporan yang diterima dan video yang dirilis oleh Persebaya Surabaya, aksi pencurian tersebut dilakukan oleh sekelompok orang yang terlihat jelas mengenakan atribut yang identik dengan Persebaya, seperti kaos atau jaket dengan logo klub atau warna kebesaran hijau. Mereka terlihat mengambil beberapa buah dari sebuah warung tanpa izin, menunjukkan bahwa tindakan tersebut adalah murni tindak kriminal. Lokasi kejadian diperkirakan berada di sekitar Stadion Brawijaya, yang merupakan venue pertandingan antara Persik Kediri dan Persebaya Surabaya.
Insiden ini terjadi di saat ribuan suporter Persebaya, yang dikenal dengan sebutan Bonek, bersiap atau sudah berada di Kediri untuk memberikan dukungan langsung kepada tim kesayangan mereka. Keberadaan oknum-oknum yang memanfaatkan atribut klub untuk melakukan kejahatan ini sangat disayangkan dan merugikan citra positif suporter Persebaya yang selama ini terus berupaya memperbaiki diri dan menjalin hubungan baik dengan masyarakat serta suporter tim lain.
Respons Tegas Persebaya Surabaya: Lapor Polisi dan Tegaskan Pelaku Bukan Bonek Sejati
Mengetahui adanya insiden pencurian yang melibatkan orang-orang beratribut klub mereka, manajemen Persebaya Surabaya langsung bergerak cepat. Mereka tidak menoleransi tindakan kriminal dalam bentuk apapun, apalagi yang dilakukan dengan memanfaatkan identitas klub. Sebagai bentuk pertanggungjawaban dan komitmen untuk menjaga nama baik klub serta suporter, Persebaya Surabaya segera melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian di Kediri.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis melalui media sosial, Persebaya Surabaya dengan tegas mengutuk aksi tersebut. Mereka menyatakan, “Sekelompok Pencuri Berkedok Suporter Persebaya melakukan tindak kejahatan pada warung buah di sekitaran stadion Brawijaya Kediri, dini hari tadi.” Pernyataan ini jelas mengidentifikasi pelaku sebagai “Pencuri Berkedok Suporter”, menandakan bahwa mereka tidak mewakili suporter sejati.
Lebih lanjut, Persebaya menegaskan langkah yang telah diambil: “Persebaya saat ini berkoordinasi dengan kepolisian di Kediri untuk menangkap dan memproses hukum pelaku-pelaku kejahatan seperti yang ada di video ini.” Langkah ini menunjukkan keseriusan Persebaya dalam memerangi segala bentuk tindakan kriminal yang mengatasnamakan klub atau suporter. Dengan menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian, Persebaya berharap para pelaku dapat segera ditangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku.
Selain itu, dalam konteks yang lebih luas, insiden ini juga menjadi momentum bagi Persebaya untuk kembali menegaskan bahwa pelaku kejahatan semacam ini bukanlah representasi dari Bonek sejati. Bonek adalah sebutan untuk suporter setia Persebaya yang memiliki semangat tinggi dalam mendukung tim, namun identitas Bonek juga melekat pada komitmen untuk menjaga ketertiban, menghormati masyarakat, dan menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas. Aksi pencurian adalah tindakan kriminal yang bertentangan sepenuhnya dengan nilai-nilai tersebut.
Pentingnya Menjaga Nama Baik Suporter dan Klub
Insiden seperti ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak, baik klub maupun suporter, tentang pentingnya menjaga nama baik. Atribut klub, seperti jersey, syal, atau bendera, adalah simbol kebanggaan dan identitas. Ketika atribut tersebut digunakan untuk melakukan tindakan kriminal, hal itu tidak hanya merugikan korban langsung, tetapi juga mencoreng citra ribuan suporter lain yang berperilaku baik dan menghormati aturan.
Bagi Persebaya Surabaya, menjaga hubungan baik dengan klub lain, suporter lawan, dan masyarakat di kota tempat mereka bertanding adalah prioritas. Aksi segelintir oknum yang tidak bertanggung jawab dapat merusak upaya yang telah dilakukan selama bertahun-tahun untuk membangun citra positif. Oleh karena itu, respons cepat dan tegas dari manajemen Persebaya dengan melaporkan kejadian ini ke polisi adalah langkah yang tepat dan perlu diapresiasi.
Bagi suporter Bonek, insiden ini juga menjadi introspeksi. Meskipun pelaku mungkin bukan Bonek sejati dalam artian memiliki pemahaman yang benar tentang nilai-nilai suporter Persebaya, fakta bahwa mereka menggunakan atribut klub menuntut adanya kewaspadaan dan penegasan bahwa tindakan kriminal tidak dapat ditoleransi dalam komunitas suporter. Penting bagi suporter Bonek untuk terus menyuarakan penolakan terhadap segala bentuk kejahatan dan membantu pihak berwajib jika memiliki informasi terkait pelaku.
Dampak Insiden Terhadap Hubungan Antar Suporter dan Klub
Insiden pencurian ini berpotensi sedikit mengganggu hubungan baik yang mungkin telah terjalin antara suporter Persebaya dengan masyarakat atau suporter Persik Kediri. Namun, dengan respons cepat dan tegas dari Persebaya Surabaya yang langsung melaporkan kasus ini ke polisi dan secara terbuka mengutuk tindakan tersebut, diharapkan dampak negatifnya dapat diminimalisir. Langkah ini menunjukkan bahwa klub tidak melindungi pelaku kejahatan dan berkomitmen untuk menjaga ketertiban.
Penting bagi pihak kepolisian untuk segera menindaklanjuti laporan dari Persebaya dan menangkap para pelaku. Penegakan hukum yang cepat dan transparan akan memberikan pesan jelas bahwa tindakan kriminal tidak akan dibiarkan begitu saja, terlepas dari atribut yang dikenakan oleh pelakunya. Ini juga akan membantu memulihkan kepercayaan masyarakat dan menjaga hubungan baik antar kelompok suporter.
Menjelang Laga Persik Kediri vs Persebaya Surabaya
Insiden ini terjadi hanya beberapa jam sebelum pertandingan penting antara Persik Kediri dan Persebaya Surabaya. Kedua tim akan bertanding dalam lanjutan kompetisi Liga 1. Pertandingan ini selalu menarik perhatian karena rivalitas kedua tim dan dukungan fanatik dari suporter masing-masing.
Kejadian pencurian ini tentu sedikit menyisipkan catatan negatif menjelang laga. Namun, fokus utama seharusnya tetap pada jalannya pertandingan di lapangan dan dukungan positif dari suporter yang hadir. Diharapkan pertandingan dapat berjalan lancar dan aman, dengan kedua tim dan suporter menunjukkan sportivitas yang tinggi.
Manajemen Persebaya Surabaya dan pihak kepolisian di Kediri kemungkinan besar akan meningkatkan koordinasi untuk memastikan keamanan dan ketertiban selama pertandingan berlangsung, serta untuk memburu para pelaku pencurian tersebut.
Kesimpulan: Komitmen Persebaya Melawan Tindak Kriminal
Kasus pencurian berkedok suporter Persebaya di Kediri ini adalah contoh nyata betapa pentingnya peran klub dalam merespons tindakan kriminal yang dilakukan oleh oknum yang mengatasnamakan suporter. Persebaya Surabaya telah menunjukkan sikap yang tepat dengan segera melaporkan kejadian ini kepada pihak berwajib dan secara terbuka mengutuk aksi tersebut.
Tindakan ini bukan hanya tentang menangkap pelaku pencurian buah, tetapi juga tentang menjaga integritas dan nama baik Persebaya Surabaya serta komunitas suporter Bonek. Dengan menegaskan bahwa pelaku kejahatan bukanlah Bonek sejati, Persebaya memberikan pesan kuat bahwa identitas suporter sejati tidak dapat digunakan sebagai tameng untuk melakukan tindakan melanggar hukum.
Diharapkan pihak kepolisian dapat segera menindaklanjuti laporan ini dan menangkap para pelaku, sehingga keadilan dapat ditegakkan dan insiden serupa tidak terulang di masa mendatang. Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan komitmen dalam menjaga ketertiban dan nama baik sepak bola Indonesia.
Nama : Milan