Salesforce adalah platform CRM (Customer Relationship Management) terkemuka yang digunakan oleh banyak perusahaan untuk mengelola penjualan, layanan pelanggan, dan pemasaran. Di balik kemudahan penggunaan Salesforce, terdapat bahasa pemrograman Apex yang memungkinkan developer membuat aplikasi dan logika bisnis kustom sesuai kebutuhan perusahaan. Menguasai Apex bukan sekadar nilai tambah—bagi developer Salesforce, ini adalah skill wajib.
baca juga:RPL: Jurusan yang Bisa Cetak Programmer Hebat Sejak Remaja!
Apa Itu Apex?
Apex adalah bahasa pemrograman berbasis Java yang dikembangkan khusus untuk platform Salesforce. Apex memungkinkan developer untuk menulis kode yang berjalan langsung di server Salesforce, termasuk:
- Trigger → kode otomatis yang dijalankan saat data dibuat, diperbarui, atau dihapus.
- Controller Kustom → logika backend untuk Visualforce pages atau Lightning Components.
- Batch Apex → pemrosesan data besar secara efisien.
- Scheduled Apex → menjalankan proses otomatis sesuai jadwal tertentu.
Bahasa ini memiliki sintaks mirip Java, sehingga developer yang sudah familiar dengan Java atau C# akan lebih mudah beradaptasi.
Mengapa Apex Penting untuk Developer Salesforce
- Kustomisasi Bisnis Tanpa Batas
Salesforce menyediakan banyak fitur standar, tetapi setiap perusahaan memiliki kebutuhan unik. Apex memungkinkan developer membuat logika bisnis kustom yang tidak bisa dicapai dengan konfigurasi standar. - Otomatisasi Proses
Dengan Apex, developer bisa membuat trigger atau scheduled job yang otomatis memproses data, mengirim notifikasi, atau meng-update record secara real-time. - Integrasi dengan Sistem Lain
Apex mendukung callout HTTP sehingga dapat terhubung dengan API eksternal, memungkinkan Salesforce berinteraksi dengan sistem lain, misalnya ERP atau sistem pembayaran online. - Memproses Data Skala Besar
Batch Apex memungkinkan pemrosesan ribuan atau jutaan record tanpa menurunkan performa sistem. Ini penting untuk perusahaan besar yang memiliki volume data tinggi.
Struktur Dasar Kode Apex
Berikut contoh sederhana menampilkan logika dasar Apex:
public class HelloWorld {
public static void sayHello() {
System.debug('Halo, Developer Salesforce!');
}
}
Penjelasan:
public class HelloWorld
→ mendefinisikan kelas publik.public static void sayHello()
→ mendefinisikan method statis.System.debug()
→ menampilkan output ke debug log Salesforce.
Trigger Apex: Otomatisasi Data
Trigger memungkinkan kode dijalankan otomatis saat record dibuat, diperbarui, atau dihapus. Contoh trigger sederhana:
trigger AccountTrigger on Account (before insert) {
for(Account acc : Trigger.new) {
acc.Name = acc.Name + ' - Verified';
}
}
Penjelasan:
before insert
→ trigger dijalankan sebelum record Account disimpan.Trigger.new
→ daftar record yang sedang diproses.- Setiap nama account akan otomatis ditambahkan string “- Verified”.
Trigger adalah skill krusial bagi developer Salesforce karena otomatisasi proses bisnis menjadi lebih efisien dan konsisten.
Batch Apex: Memproses Data Besar
Batch Apex digunakan ketika harus memproses data besar tanpa melanggar governor limits Salesforce. Contoh:
global class UpdateAccountsBatch implements Database.Batchable<sObject> {
global Database.QueryLocator start(Database.BatchableContext BC) {
return Database.getQueryLocator('SELECT Id, Name FROM Account');
}
global void execute(Database.BatchableContext BC, List<Account> scope) {
for(Account acc : scope) {
acc.Name = acc.Name + ' - Updated';
}
update scope;
}
global void finish(Database.BatchableContext BC) {
System.debug('Batch selesai!');
}
}
Batch Apex penting untuk developer yang menangani data volume tinggi, misalnya update ribuan record secara otomatis.
Integrasi Apex dengan Lightning
Apex juga digunakan untuk membangun Lightning Components yang interaktif. Contoh controller Apex sederhana:
public with sharing class ContactController {
@AuraEnabled
public static List<Contact> getContacts() {
return [SELECT Id, Name, Email FROM Contact LIMIT 10];
}
}
Dengan controller ini, Lightning Component bisa memanggil data Contact secara dinamis dan menampilkan di UI Salesforce.
Skill Pendukung untuk Apex Developer
Selain menguasai Apex, ada beberapa skill penting lain:
- SOQL (Salesforce Object Query Language)
Digunakan untuk mengambil data dari database Salesforce. Contoh:
List<Account> accounts = [SELECT Id, Name FROM Account WHERE Industry = 'Technology'];
- SOSL (Salesforce Object Search Language)
Digunakan untuk pencarian data across multiple objects. - Pemahaman Platform Salesforce
Termasuk objek standar, objek kustom, workflow, validation rules, dan sharing rules. - Unit Testing Apex
Salesforce mewajibkan minimal 75% coverage untuk deploy ke production. Developer harus menulis test class yang baik untuk memastikan kode aman dijalankan.
Tips Menguasai Apex
- Mulai dari Dasar
Pelajari sintaks, struktur kelas, method, dan debug log. - Praktek Trigger Sederhana
Buat trigger otomatis seperti update field atau validasi data. - Eksperimen Batch Apex
Cobalah memproses data besar di sandbox untuk memahami limitasi governor. - Pelajari Integrasi Lightning
Buat controller Apex untuk Lightning Components dan pahami interaksi frontend-backend. - Ikuti Trailhead Salesforce
Trailhead menyediakan modul Apex interaktif yang terstruktur dan mudah diikuti.
Mengapa Apex Membuat Developer Salesforce Sukses
- Efisiensi: Mengotomatisasi proses bisnis meningkatkan produktivitas.
- Kustomisasi: Developer bisa menyesuaikan Salesforce sesuai kebutuhan unik perusahaan.
- Data Handling: Batch Apex dan trigger memungkinkan pengolahan data besar tanpa masalah performa.
- Integrasi: Apex membuka pintu integrasi dengan sistem eksternal.
- Career Growth: Developer yang mahir Apex memiliki nilai tinggi di pasar kerja Salesforce global.
penulis:mudho firudin