Buka LinkedIn, Twitter, atau grup developer mana pun, dan Anda akan melihat pemandangan yang sama. Ratusan anak muda brilian memamerkan sertifikat machine learning dengan Python, portofolio web keren yang dibangun dengan React, atau membahas keunggulan Go untuk membangun microservices. Semangatnya terasa, ambisinya membara. Ini adalah jalur karier yang seksi, modern, dan menjanjikan masa depan.
Tapi mari kita jujur sejenak. Di balik semua kilau itu, ada sebuah kenyataan yang brutal. Untuk setiap satu lowongan “Junior Python Developer” yang dibuka oleh sebuah startup ternama, ada 500 CV yang masuk. Pasar kerja untuk teknologi populer ini telah berubah menjadi “lautan merah”—penuh sesak dan berdarah-darah karena persaingan. Anda harus terus berlari, mempelajari framework terbaru hanya untuk tetap relevan, dengan harapan karier Anda tidak akan terdisrupsi oleh tren berikutnya.
Sekarang, izinkan saya membisikkan sebuah rahasia. Di saat semua orang berebut masuk ke lautan merah yang penuh gejolak itu, ada sebuah “samudra biru” yang luas, dalam, dan tenang. Sebuah dunia teknologi yang kurang seksi, jarang dibicarakan di konferensi startup, namun menawarkan sesuatu yang sangat langka dan berharga di era ekonomi yang tidak menentu ini: keamanan karier.
Samudra biru itu bernama ABAP. Dan inilah mengapa sebagai developer modern, Anda tidak cukup hanya tahu Python. Menambahkan ABAP ke dalam gudang senjata Anda bisa jadi adalah jaminan karier paling aman yang bisa Anda miliki.
baca juga : Bongkar Rahasia ABAP, Dapur Pacu di Balik Perusahaan Raksasa Indonesia.
Dunia Python: Lautan Merah Penuh Persaingan
Jangan salah, saya suka Python. Ia adalah bahasa yang fantastis, serbaguna, dan telah membuka pintu ke dunia AI dan analisis data bagi jutaan orang. Popularitasnya sangat layak ia dapatkan. Namun, popularitas yang luar biasa ini datang dengan konsekuensi yang tak terhindarkan.
Pertama, komoditisasi skill. Ketika pasokan talenta membanjiri pasar, nilai dari keahlian dasar cenderung menurun. Perusahaan memiliki banyak sekali pilihan, yang berarti posisi tawar bagi developer junior tidak sekuat yang dibayangkan. Kedua, perlombaan tanpa henti. Teknologi di dunia web dan AI bergerak secepat kilat. Kemarin Svelte, hari ini SolidJS, besok mungkin ada framework baru lagi yang wajib dipelajari. Anda terus-menerus berada dalam mode “belajar atau tertinggal”, sebuah siklus yang bisa sangat menguras energi.
Terakhir, loyalitas. Banyak pekerjaan di ekosistem ini terikat pada siklus pendanaan startup atau kontrak proyek. Ketika proyek selesai atau pendanaan mengering, keamanan kerja Anda pun ikut menguap. Ini adalah dunia yang dinamis, tetapi juga rapuh.
Dunia ABAP: Samudra Biru Bernilai Tinggi
Sekarang, mari kita berlayar ke samudra biru ABAP. Suasananya sangat berbeda.
Kunci keamanan ABAP terletak pada ikatannya yang tak terpisahkan dengan SAP, perangkat lunak Enterprise Resource Planning (ERP) yang menjadi tulang punggung perusahaan-perusahaan terbesar di dunia. Bank-bank raksasa, perusahaan manufaktur multinasional, BUMN strategis—semua menjalankan operasi inti mereka di atas SAP. Mereka telah menginvestasikan triliunan rupiah dan puluhan tahun dalam sistem ini. SAP bagi mereka bukanlah sekadar perangkat lunak, melainkan fondasi bisnis mereka.
Kompleksitas SAP dan bahasa ABAP itu sendiri menciptakan sebuah “parit” pelindung atau moat di sekelilingnya. Ini bukanlah teknologi yang bisa Anda kuasai dalam bootcamp tiga bulan. Dibutuhkan waktu dan dedikasi untuk benar-benar memahaminya. Parit inilah yang secara alami menyaring persaingan dan menjaga pasokan talenta tetap terbatas.
Karena sistem ini adalah jantung perusahaan, mereka tidak akan mematikannya atau menggantinya setiap beberapa tahun. Siklus hidup implementasi SAP diukur dalam dekade, bukan bulan. Ini berarti permintaan akan developer yang bisa merawat, memperbaiki, dan memperluas sistem ini sangat stabil dan dapat diprediksi. Karier Anda dibangun di atas fondasi beton, bukan pasir.
Bukan Sekadar Aman, Tapi Juga Menguntungkan
Keamanan dan stabilitas ini secara langsung berbanding lurus dengan nilai finansial. Ketika bank terbesar di Indonesia perlu memastikan sistem perhitungan bunga mereka berjalan tanpa cela, atau ketika perusahaan tambang terbesar perlu mengelola logistik rantai pasok mereka yang bernilai triliun, mereka mencari ahli.
Bagi perusahaan-perusahaan ini, membayar gaji yang sangat kompetitif bagi seorang konsultan ABAP bukanlah “biaya”, melainkan “investasi” untuk melindungi operasi inti mereka. Mereka tidak bisa mengambil risiko. Ini menciptakan sebuah realitas pasar di mana seorang developer ABAP berpengalaman seringkali menjadi salah satu talenta teknologi dengan bayaran tertinggi di industri, melampaui banyak rekan mereka di dunia web modern.
Jenjang kariernya pun sangat terstruktur. Anda bisa bertumbuh dari seorang developer teknis menjadi seorang konsultan fungsional (yang menjembatani bisnis dan teknis), lalu menjadi arsitek solusi, hingga manajer proyek. Jalurnya jelas dan sudah terbukti.
Bagaimana Memulai Petualangan ABAP Anda?
Baik, katakanlah Anda tertarik. Bagaimana cara masuk ke samudra biru ini? Saya akui, ini tidak semudah mengunduh Python. Rintangan terbesarnya adalah akses ke sistem SAP untuk belajar. Namun, ada beberapa jalur yang bisa ditempuh:
- Jalur Korporat: Ini adalah rute paling umum. Bergabunglah dengan program management trainee atau graduate program di perusahaan-perusahaan konsultan IT besar (seperti Accenture, Deloitte, IBM) atau langsung di perusahaan besar yang merupakan pengguna SAP. Mereka akan berinvestasi untuk melatih Anda dari nol.
- Jalur Pelatihan Resmi: Mengikuti pelatihan dari SAP Education Partner dan mendapatkan sertifikasi resmi. Ini membutuhkan biaya, tetapi merupakan bukti kredibilitas yang sangat kuat.
- Jalur Komunitas: Bergabunglah dengan SAP Community Network, sebuah forum online yang sangat aktif. Untuk praktik, SAP kini menyediakan sistem percobaan di cloud yang bisa diakses oleh para pembelajar yang gigih.
Yang terpenting adalah perubahan pola pikir. Belajar ABAP bukan tentang membangun aplikasi baru yang berkilau dari awal, melainkan tentang belajar bagaimana “memodifikasi” sebuah mesin raksasa yang sudah ada agar sesuai dengan kebutuhan bisnis yang unik.
baca juga : Mahasiswa Teknokrat Juara KTI dan Best Expodi PIMPI 2025 IPB University
Diversifikasi Karier, Bukan Monogami Teknologi
Judul artikel ini adalah “Jangan Cuma Tahu Python”. Kata kuncinya adalah “cuma”. Ini bukanlah ajakan untuk meninggalkan Python dan semua teknologi modern yang telah Anda pelajari. Justru sebaliknya. Ini adalah ajakan untuk melakukan diversifikasi karier.
Bayangkan betapa berharganya seorang developer di tahun 2025 yang tidak hanya bisa membangun API modern dengan Go, tetapi juga mengerti cara menarik data secara efisien dari sistem SAP inti perusahaan menggunakan ABAP. Orang ini bisa menjadi jembatan antara dunia lama dan dunia baru, sebuah peran yang sangat langka dan strategis.
Di pasar kerja yang semakin tidak menentu, menggantungkan seluruh nasib karier Anda pada satu teknologi populer adalah strategi yang berisiko tinggi. Menambahkan keahlian “safe-haven” seperti ABAP ke dalam portofolio Anda adalah asuransi karier terbaik. Ini mungkin bukan jalur yang paling “keren” atau paling banyak dibicarakan di tongkrongan kafe startup, tapi ini adalah jalur yang cerdas. Dan dalam jangka panjang, karier yang cerdas seringkali jauh lebih memuaskan daripada karier yang sekadar keren.
penulis : Muhammad Anwar Fuadi