Jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) sudah lama dikenal sebagai jurusan favorit di bidang teknologi. Banyak yang mengira anak RPL hanya belajar coding atau menulis baris-baris program saja. Padahal, kenyataannya jauh lebih luas. Di dalam jurusan ini, siswa akan belajar tentang pemrograman, basis data, desain perangkat lunak, jaringan komputer, hingga membangun aplikasi nyata yang siap digunakan di dunia kerja.
Tidak heran jika RPL disebut sebagai jurusan yang sangat dekat dengan kebutuhan industri modern. Hampir semua sektor — mulai dari perbankan, kesehatan, pendidikan, hiburan, hingga pemerintahan — membutuhkan aplikasi dan sistem digital yang bisa membantu pekerjaan. Nah, lulusan RPL-lah yang punya bekal lengkap untuk mewujudkan semua itu.
Mari kita kupas tuntas apa saja yang sebenarnya dipelajari di RPL, mulai dari coding hingga pembuatan aplikasi!
baca juga:Tips Praktis Menggunakan YAML dalam Proyek Developer
1. Belajar Coding dari Dasar sampai Mahir
Hal pertama yang paling melekat dengan anak RPL tentu saja coding. Di sini, siswa tidak hanya sekadar dikenalkan dengan bahasa pemrograman, tetapi benar-benar diajarkan logika, algoritma, dan cara berpikir seorang programmer.
Beberapa bahasa pemrograman yang biasanya dipelajari antara lain:
- C++ atau C → sebagai dasar logika dan struktur data.
- Java → untuk membangun aplikasi berbasis objek.
- Python → populer di bidang AI, machine learning, hingga data science.
- PHP dan JavaScript → untuk pengembangan aplikasi web.
- Kotlin atau Flutter → untuk membuat aplikasi Android atau cross-platform.
Dengan belajar banyak bahasa, siswa jadi terbiasa berpikir fleksibel. Dunia kerja sangat menghargai programmer yang bisa menyesuaikan diri dengan teknologi apapun.
2. Basis Data (Database) yang Jadi Jantung Aplikasi
Bayangkan sebuah aplikasi e-commerce tanpa database. Mustahil kan? Tidak ada tempat untuk menyimpan data pengguna, produk, atau transaksi. Karena itu, anak RPL dibekali ilmu basis data sejak dini.
Pelajaran ini mencakup:
- SQL sebagai bahasa dasar untuk mengelola database.
- Sistem manajemen database seperti MySQL, PostgreSQL, hingga Oracle.
- Konsep normalisasi, indexing, relasi antar tabel, dan efisiensi query.
Di dunia kerja, penguasaan database sangat penting karena hampir semua aplikasi modern berbasis pada data. Perusahaan membutuhkan tenaga ahli yang bisa mengatur data agar aman, rapi, dan mudah diakses kapan saja.
3. Analisis dan Desain Perangkat Lunak
RPL bukan hanya soal menulis kode, tetapi juga merancang aplikasi dari awal. Anak RPL belajar bagaimana memahami kebutuhan pengguna, lalu menuangkannya dalam bentuk desain perangkat lunak.
Beberapa hal yang dipelajari di sini adalah:
- Membuat diagram UML (Use Case, Sequence, Class Diagram).
- Flowchart untuk alur logika program.
- ERD (Entity Relationship Diagram) untuk desain basis data.
Kemampuan ini sangat penting di dunia kerja. Seorang programmer yang bisa menganalisis kebutuhan dan merancang sistem dengan jelas akan lebih dihargai dibanding hanya yang bisa menulis kode.
4. Jaringan Komputer dan Keamanan Sistem
Walau fokus RPL ada di software, siswa juga belajar jaringan komputer agar lebih paham bagaimana aplikasi berjalan di berbagai perangkat.
Materi yang dipelajari biasanya meliputi:
- Dasar TCP/IP, DNS, routing, dan subnetting.
- Konfigurasi jaringan sederhana.
- Dasar cybersecurity, seperti enkripsi data dan cara mencegah serangan SQL Injection atau XSS.
Di era digital, keamanan data adalah segalanya. Dengan bekal ini, anak RPL bisa jadi tenaga IT yang memahami software sekaligus infrastruktur jaringan.
5. Web Development: Dari Frontend Hingga Backend
Salah satu pelajaran yang paling populer di RPL adalah web development. Dunia kerja sangat haus akan developer web karena hampir setiap perusahaan butuh website.
Di sini, anak RPL belajar:
- Frontend → HTML, CSS, JavaScript, plus framework seperti React atau Vue.js.
- Backend → PHP, Node.js, Python Django, atau Laravel.
- Fullstack Development → gabungan frontend dan backend yang menghasilkan aplikasi web lengkap.
Skill ini sangat dicari oleh startup maupun perusahaan besar. Bahkan banyak anak RPL yang sudah bisa membuka jasa pembuatan website sejak masih sekolah.
6. Mobile Development untuk Android dan iOS
Selain web, aplikasi mobile juga tidak kalah penting. Di RPL, siswa belajar cara membangun aplikasi untuk smartphone.
Teknologi yang dipelajari meliputi:
- Java/Kotlin → untuk aplikasi Android.
- Flutter/React Native → untuk membuat aplikasi lintas platform (Android & iOS sekaligus).
- Integrasi dengan API agar aplikasi bisa terhubung dengan server.
Dengan kemampuan ini, anak RPL bisa langsung terjun sebagai mobile developer, salah satu profesi paling dibutuhkan saat ini.
7. Pengelolaan Proyek dengan Metode Agile dan Scrum
Di dunia kerja nyata, membuat aplikasi tidak bisa asal-asalan. Harus ada perencanaan, pembagian tugas, dan manajemen waktu yang baik.
Karena itu, anak RPL juga dikenalkan pada project management, termasuk:
- Metode Agile dan Scrum.
- Tools populer seperti Jira, GitLab, atau Trello.
- Kolaborasi tim, sprint, dan backlog.
Hal ini membuat lulusan RPL tidak hanya bisa coding, tapi juga bisa mengatur proyek dengan profesional.
8. UI/UX Design agar Aplikasi Lebih Nyaman
Aplikasi tidak hanya harus berfungsi, tapi juga nyaman digunakan. Di sinilah pelajaran UI/UX design masuk.
Anak RPL belajar:
- Mendesain antarmuka dengan Figma, Adobe XD, atau Sketch.
- Prinsip desain seperti hierarki visual, tipografi, dan kontras warna.
- Riset pengguna untuk memahami kebutuhan mereka.
Dengan kemampuan ini, lulusan RPL bisa berkarier sebagai UI/UX Designer, profesi yang juga sangat dicari perusahaan startup.
9. Pembuatan Aplikasi Nyata (Project Based Learning)
Puncaknya, semua ilmu yang dipelajari akan dipraktikkan dalam bentuk proyek aplikasi nyata. Mulai dari aplikasi kasir, sistem informasi sekolah, website e-commerce, hingga aplikasi mobile sederhana.
Melalui proyek ini, anak RPL belajar:
- Bekerja dalam tim seperti di perusahaan IT.
- Menghadapi tantangan nyata, seperti bug, error, dan deadline.
- Menyusun dokumentasi dan presentasi untuk klien.
Inilah yang membuat lulusan RPL sangat siap masuk dunia kerja. Mereka bukan hanya belajar teori, tapi juga sudah terbiasa mengerjakan proyek nyata.
baca juga:Universitas Teknokrat Indonesia Laksanakan PKM Hibah BIMA 2025 untuk UMKM Puteri Tapis Tenun Lampung
10. Soft Skill: Problem Solving dan Kerja Sama
Selain hard skill teknis, anak RPL juga diasah dalam soft skill yang sangat penting di dunia kerja, seperti:
- Kemampuan problem solving ketika menemukan error.
- Kerja sama dalam tim untuk menyelesaikan proyek.
- Komunikasi yang baik saat presentasi atau diskusi dengan klien.
Soft skill inilah yang membuat lulusan RPL lebih unggul dibanding jurusan lain.
Jadi, anak RPL tidak hanya belajar coding, tetapi juga database, jaringan, web development, mobile development, hingga membuat aplikasi nyata yang siap digunakan. Inilah alasan kenapa jurusan RPL selalu jadi pilihan favorit dan lulusannya selalu dicari oleh perusahaan teknologi.
penulis:mudho firudin