Tips Biar CV Kamu Dilirik Buat Posisi Data Engineer Internship

Persaingan untuk mendapatkan posisi internship di bidang teknologi, terutama sebagai Data Engineer, semakin ketat dari tahun ke tahun. Banyak mahasiswa dan fresh graduate berlomba-lomba untuk mendapatkan tempat magang yang bergengsi di perusahaan teknologi atau startup. Di tengah lautan pelamar itu, satu hal penting yang bisa membedakan kamu dari yang lain adalah CV (Curriculum Vitae) yang menonjol, jelas, dan tepat sasaran. Artikel ini akan membahas secara mendalam bagaimana membuat CV yang menarik dan efektif agar kamu dilirik oleh recruiter untuk posisi Data Engineer Internship.

baca juga : Menguasai Konsolidasi Perubahan Kepemilikan: Contoh Soal dan Pembahasan Lengkap

Pahami Dulu Apa Itu Data Engineer

Sebelum menulis CV, kamu harus benar-benar memahami peran Data Engineer. Mereka bertugas membangun infrastruktur data, membuat pipeline data, membersihkan data, serta memastikan aliran data berjalan dengan lancar dan bisa digunakan oleh data analyst atau data scientist. Teknologi yang sering digunakan meliputi SQL, Python, Spark, Hadoop, serta tools seperti Airflow dan database seperti PostgreSQL, MongoDB, atau BigQuery. Jadi, skill-skill ini harus dipikirkan ketika kamu menyusun isi CV.

1. Gunakan Format CV yang Bersih dan Profesional

Hal pertama yang dilihat dari CV kamu adalah desainnya. Jangan gunakan desain yang berlebihan dengan warna-warna mencolok atau font aneh. Pilih desain yang bersih, rapi, dan mudah dibaca. Gunakan font profesional seperti Arial, Calibri, atau Helvetica dengan ukuran 10-12 pt. Gunakan heading dan bullet point untuk memisahkan bagian-bagian penting seperti pendidikan, pengalaman, skill, dan proyek.

Pastikan CV kamu tidak lebih dari satu halaman, terutama jika kamu masih dalam tahap kuliah atau fresh graduate. HR dan recruiter biasanya hanya meluangkan waktu sekitar 6–10 detik untuk memindai CV, jadi pastikan informasi penting mudah ditemukan dalam sekali lihat.

2. Mulai dengan Ringkasan Diri yang Relevan

Buka CV kamu dengan bagian ringkasan diri atau professional summary. Tapi hindari kalimat klise seperti “Saya mahasiswa yang rajin dan suka belajar”. Gantilah dengan kalimat yang lebih kuat dan relevan seperti:

“Mahasiswa Teknik Informatika semester 7 dengan ketertarikan pada data engineering dan pengalaman membangun pipeline ETL menggunakan Python dan PostgreSQL. Aktif mengerjakan proyek data pribadi dan tertarik mengembangkan skill lebih dalam di lingkungan industri melalui internship.”

Ringkasan ini menunjukkan siapa kamu, apa minatmu, dan kenapa kamu cocok untuk posisi tersebut.

3. Tampilkan Skill Teknis yang Spesifik dan Terukur

Bagian Technical Skills adalah hal penting dalam CV seorang calon data engineer. Di sinilah kamu harus menyebutkan semua teknologi yang kamu kuasai, terutama yang relevan dengan posisi data engineer. Berikut contoh daftar skill yang bisa kamu masukkan:

  • Bahasa Pemrograman: Python, SQL, Bash
  • Database: MySQL, PostgreSQL, MongoDB
  • Data Engineering Tools: Apache Airflow, Apache Spark, Kafka
  • Cloud: Google Cloud Platform (BigQuery, Cloud Storage), AWS (S3, Redshift)
  • Tools: Git, Docker, Linux

Jangan hanya menulis “familiar dengan Python”. Jika kamu sudah pernah membangun pipeline data atau menulis skrip transformasi data dengan Python, kamu bisa tulis “Experienced in building ETL pipeline using Python”.

4. Cantumkan Pengalaman yang Relevan (Walaupun Bukan Internship Resmi)

Banyak pelamar merasa minder karena belum pernah magang di tempat lain. Tapi jangan khawatir, recruiter tahu bahwa untuk internship pertama, tidak semua orang punya pengalaman kerja. Solusinya? Tampilkan pengalaman relevan, meskipun itu dari proyek kampus, freelance, kompetisi, atau bahkan proyek pribadi.

Misalnya:

Data Pipeline Developer – Proyek Pribadi
Membangun pipeline ETL menggunakan Python untuk mengekstrak data dari API publik, membersihkan data menggunakan Pandas, dan menyimpan hasilnya di PostgreSQL. Mengatur penjadwalan otomatis dengan Apache Airflow.

Atau,

Asisten Praktikum Basis Data – Universitas XYZ
Membimbing mahasiswa dalam memahami SQL query, normalisasi database, dan penggunaan MySQL. Membuat soal dan memberikan feedback untuk latihan praktikum.

Poinnya adalah: tunjukkan bahwa kamu sudah pernah bekerja dengan data secara teknis.

5. Tambahkan Proyek Portofolio yang Relevan

Salah satu hal terbaik yang bisa kamu lakukan adalah menampilkan proyek data engineering dalam CV kamu. Ini bisa berupa proyek pribadi, hasil kursus online, atau kontribusi ke proyek open-source. Proyek seperti ini sangat berharga karena menunjukkan inisiatif, kemampuan teknis, dan minat kamu terhadap bidang data engineering.

Contoh penulisan:

ETL Pipeline for E-commerce Sales Data

  • Mengumpulkan data transaksi dari API dummy
  • Membersihkan dan transformasi data dengan Pandas
  • Menyimpan data ke PostgreSQL dan visualisasi menggunakan Metabase
  • Mengotomasi pipeline dengan Airflow (daily run)

Kalau kamu punya repositori GitHub, sertakan link-nya di CV. Pastikan repositorinya rapi, ada README yang menjelaskan proyek, dan kode mudah dibaca.

6. Cantumkan Pendidikan dan Sertifikasi yang Mendukung

Bagian pendidikan tetap penting, apalagi jika kamu masih mahasiswa. Tulis jurusan, nama kampus, dan tahun masuk – boleh juga ditambahkan IPK jika dirasa membanggakan (biasanya di atas 3,5).

Selain itu, sertakan juga sertifikat yang relevan. Sertifikat menunjukkan bahwa kamu punya dedikasi untuk belajar. Misalnya:

  • Google Data Engineering Certificate – Coursera
  • Data Engineering Nanodegree – Udacity
  • Belajar SQL dan Data Warehouse – Dicoding

Namun, jangan hanya mengandalkan sertifikat. Tanpa praktek atau proyek nyata, sertifikat akan terasa kosong. Jadi pastikan kamu juga benar-benar mengerjakan studi kasus dalam pelatihan tersebut.

7. Sesuaikan CV dengan Deskripsi Pekerjaan

Kesalahan umum pelamar adalah menggunakan satu CV untuk semua lowongan. Padahal, setiap perusahaan dan posisi bisa punya kebutuhan yang berbeda. Luangkan waktu untuk membaca deskripsi pekerjaan (job description) dengan seksama.

Jika perusahaan menekankan “pengalaman dengan big data tools seperti Spark dan Hadoop”, maka pastikan jika kamu punya pengalaman atau pernah belajar tool tersebut, kamu sebutkan secara eksplisit. Sesuaikan keyword di CV dengan yang ada di lowongan agar lolos seleksi ATS (Applicant Tracking System).

8. Tambahkan Soft Skills dan Aktivitas Lain

Meskipun data engineer adalah peran teknikal, banyak perusahaan juga mempertimbangkan soft skills seperti komunikasi, kemampuan bekerja dalam tim, atau problem-solving.

Kamu bisa menambahkan aktivitas seperti:

  • Ketua divisi teknologi di himpunan mahasiswa
  • Volunteer di acara hackathon kampus
  • Finalis kompetisi data challenge

Hal-hal ini menunjukkan bahwa kamu aktif, mampu berkolaborasi, dan tidak hanya bergelut dengan kode.

9. Tulis CV dalam Bahasa Inggris jika Memungkinkan

Jika kamu melamar ke perusahaan startup, multinasional, atau yang culture-nya modern, ada baiknya menulis CV dalam Bahasa Inggris. Ini menunjukkan kamu siap kerja di lingkungan global dan meningkatkan kesan profesional.

Tapi pastikan grammar dan ejaannya benar. Hindari Google Translate mentah. Lebih baik tulis dari awal atau gunakan bantuan tools grammar checker.

baca juga : Hadirkan Teknologi Hijau, Universitas Teknokrat Indonesia Gelar Workshop Mini Solar Tracker Analog di SMKN 1 Katibung Lampung Selatan

10. Minta Feedback Sebelum Dikirim

Sebelum kamu kirim CV ke perusahaan, mintalah feedback dari teman atau mentor yang sudah berpengalaman di bidang data. Kadang ada hal kecil yang kamu lewatkan, atau cara penulisan yang bisa lebih baik. Bahkan, jika kamu punya kenalan di industri, kamu bisa tanya apakah CV-mu cukup menarik dari sudut pandang recruiter.

penulis : Muhammad Zulfan M.A

More From Author

contoh soal deret tak hingga

contoh soal deret tak hingga

Mau Gak Salah Langkah? Ini 3 Tips Jitu Bikin Portofolio GitOps Kamu Dilirik HRD

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *