Menjadi Blockchain Scalability Engineer kini jadi impian banyak anak muda. Profesi ini bukan hanya keren, tapi juga punya prospek gaji tinggi dan peluang kerja global. Namun, persaingan untuk posisi ini cukup ketat. Perusahaan tidak hanya mencari orang yang pintar coding, tapi juga yang bisa membawa solusi nyata untuk masalah skalabilitas blockchain. Buat anak muda yang ingin cepat dilirik perusahaan, ada beberapa rahasia yang bisa bikin kamu lebih menonjol dibanding kandidat lain.
baca juga:Skill Wajib yang Harus Kamu Kuasai Buat Jadi Real Time Data Processing Engineer
Pahami Masalah Skalabilitas Secara Mendalam
Rahasia pertama adalah benar-benar memahami masalah skalabilitas. Banyak developer hanya fokus pada coding, padahal inti dari profesi ini adalah menyelesaikan bottleneck transaksi blockchain.
Hal yang harus kamu kuasai:
- Bagaimana throughput blockchain diukur.
- Faktor yang menyebabkan latency tinggi.
- Dampak biaya gas terhadap pengalaman pengguna.
- Perbedaan skalabilitas antara Layer-1 dan Layer-2.
Dengan pemahaman ini, kamu bisa menunjukkan bahwa kamu bukan hanya “coder”, tapi problem solver sejati.
Fokus pada Layer-2 dan Solusi Modern
Perusahaan saat ini sangat tertarik pada engineer yang paham Layer-2 scaling. Kalau kamu bisa mendemonstrasikan pemahaman tentang rollups, state channels, atau sidechains, peluangmu dilirik jadi lebih besar.
Jenis Layer-2 yang wajib kamu pahami:
- Optimistic rollups: transaksi dianggap valid kecuali ada challenge.
- ZK-rollups: transaksi diverifikasi lewat bukti kriptografi.
- Plasma: sidechain untuk mengurangi beban mainnet.
Anak muda yang bisa mengimplementasikan solusi Layer-2 di testnet akan lebih cepat diperhatikan perusahaan.
Kuasai Bahasa Pemrograman Populer di Blockchain
Rahasia lain biar dilirik adalah menguasai bahasa pemrograman yang relevan dengan ekosistem blockchain.
- Solidity untuk smart contract Ethereum.
- Rust buat blockchain modern seperti Solana atau Polkadot.
- Go untuk Cosmos SDK dan node infrastructure.
- Python untuk testing, scripting, dan eksperimen.
Kalau kamu sudah bisa menunjukkan hasil nyata dengan bahasa-bahasa ini, recruiter akan lebih percaya dengan kemampuanmu.
Bangun Portofolio Open-Source
Anak muda yang punya portofolio open-source lebih mudah dilirik. Kenapa? Karena perusahaan bisa langsung melihat hasil kerja nyata tanpa perlu membaca panjang lebar di CV.
Ide portofolio yang bisa kamu buat:
- Benchmark performa blockchain di GitHub.
- Dashboard monitoring node menggunakan Grafana.
- Smart contract optimasi gas fee.
- Kontribusi kecil ke proyek besar seperti Ethereum atau Polkadot.
Portofolio open-source adalah bukti nyata bahwa kamu aktif dan bisa memberikan kontribusi langsung.
Ikut Hackathon Blockchain
Hackathon jadi rahasia yang sering dipakai anak muda untuk dilirik perusahaan blockchain. Acara ini biasanya diikuti developer dari seluruh dunia, dengan tantangan membangun solusi nyata dalam waktu singkat.
Keuntungan ikut hackathon:
- Mendapat pengalaman praktis dalam waktu singkat.
- Berkesempatan menunjukkan kemampuan di depan juri dari perusahaan besar.
- Membangun jaringan dengan developer lain.
Bahkan, banyak peserta hackathon yang langsung ditawari kerja setelah acaranya selesai.
Perkuat Soft Skill Sejak Dini
Rahasia yang sering diabaikan anak muda adalah soft skill. Perusahaan suka dengan kandidat yang bisa menjelaskan ide teknis rumit dengan bahasa sederhana.
Soft skill yang perlu diasah:
- Komunikasi: bisa menyampaikan solusi ke tim non-teknis.
- Kolaborasi: mampu bekerja dengan tim lintas budaya dan zona waktu.
- Problem solving: kreatif dalam mencari jalan keluar untuk masalah skalabilitas.
Soft skill yang kuat akan melengkapi keahlian teknis, membuat kamu jadi kandidat komplet.
Tunjukkan Minat Lewat Tulisan atau Konten
Anak muda sekarang punya banyak cara untuk menunjukkan minatnya. Salah satu rahasia biar dilirik adalah membuat konten seputar blockchain scalability.
Beberapa contoh konten:
- Artikel Medium tentang eksperimen Layer-2.
- Thread Twitter menjelaskan sharding dengan analogi sederhana.
- Video YouTube tentang cara menjalankan node di testnet.
Konten ini bukan hanya menunjukkan kemampuan, tapi juga memperluas personal branding kamu di komunitas blockchain.
Bergabung dengan Komunitas Blockchain
Komunitas adalah rahasia lain untuk membuka peluang. Banyak perusahaan blockchain mencari talenta baru dari komunitas open-source, Discord, atau forum developer.
Tempat yang bisa kamu coba:
- GitHub untuk kontribusi kode.
- Discord komunitas Ethereum, Solana, atau Polkadot.
- Telegram grup diskusi developer blockchain.
Aktif di komunitas membuat nama kamu lebih cepat dikenal dan menambah kesempatan dilirik perusahaan.
Belajar DevOps untuk Blockchain
Rahasia lain yang jarang diketahui anak muda adalah pentingnya skill DevOps di dunia blockchain. Engineer yang bisa mengelola node, cluster, dan monitoring akan jauh lebih dicari.
Tools DevOps yang relevan:
- Docker untuk container node.
- Kubernetes untuk manajemen cluster blockchain.
- Prometheus dan Grafana untuk monitoring performa.
- Terraform untuk infrastruktur otomatis.
Dengan skill DevOps, kamu jadi lebih unggul dibanding kandidat lain yang hanya bisa coding smart contract.
Kuasai Analisis Data Performa
Blockchain Scalability Engineer dituntut bisa membuktikan hasil kerja dengan data. Rahasia biar dilirik adalah menunjukkan kemampuan analisis performa blockchain.
Kamu bisa menggunakan:
- Hyperledger Caliper untuk benchmarking.
- JMeter untuk simulasi transaksi.
- Grafana dashboard untuk memvisualisasikan performa node.
baca juga:Teknik Elektro Universitas Teknokrat Indonesia Gelar Pengabdian Masyarakat di MAN 1 Bandar Lampung
Kalau kamu bisa menunjukkan grafik peningkatan performa dari solusi yang kamu buat, perusahaan akan langsung tertarik.
Jangan Takut Belajar dari Sumber Gratis
Anak muda sering mengira belajar blockchain butuh biaya besar. Padahal, banyak sumber gratis yang bisa dimanfaatkan.
Contohnya:
- Dokumentasi resmi Ethereum, Solana, dan Polkadot.
- Kursus gratis di YouTube atau Coursera.
- Forum diskusi Reddit tentang blockchain scalability.
Dengan memanfaatkan sumber gratis, kamu bisa belajar cepat tanpa khawatir soal biaya.
penulis:mudho firudin