Mikrotik RouterOS menyediakan fitur DHCP Server untuk memudahkan pemberian alamat IP secara otomatis ke perangkat yang terhubung ke jaringan. Namun, dalam beberapa kasus kita tidak ingin semua alamat IP dalam satu subnet digunakan, melainkan hanya sebagian tertentu saja. Untuk itu, kita bisa membuat range IP sesuai kebutuhan.
baca juga : Navigasi Jaringan: Konfigurasi MikroTik Mudah Dipahami
Apa Itu Range IP di DHCP Server?
Range IP adalah batasan alamat IP yang akan diberikan oleh DHCP Server kepada client. Dengan menentukan range, administrator dapat membatasi perangkat hanya mendapatkan IP dari nomor tertentu saja. Misalnya, dari 192.168.10.10
hingga 192.168.10.100
, sehingga IP lain tetap bisa digunakan untuk server atau perangkat yang membutuhkan IP static.
Kapan Menggunakan Range IP Tertentu?
Pengaturan range IP biasanya dipakai untuk:
- Memisahkan alamat IP untuk server dan client.
- Mencegah konflik IP dengan perangkat yang sudah diatur static.
- Mengatur kapasitas jaringan agar sesuai jumlah perangkat aktif.
- Membuat manajemen IP lebih terstruktur di jaringan besar.
Persiapan Sebelum Konfigurasi
- Mikrotik sudah diakses menggunakan Winbox atau terminal.
- DHCP Server sudah siap dikonfigurasi pada interface LAN.
- IP Address sudah ditambahkan pada interface yang akan digunakan.
Langkah-Langkah Konfigurasi DHCP Server dengan Range IP Tertentu
1. Tambahkan IP Address ke Interface
Sebelum membuat DHCP Server, Mikrotik harus punya IP Address di interface LAN.
- Masuk ke menu IP > Addresses
- Klik +
- Masukkan contoh IP:
192.168.10.1/24
- Pilih interface LAN (misalnya
ether2
) - Klik Apply dan OK
2. Membuat DHCP Server
- Masuk ke menu IP > DHCP Server
- Klik DHCP Setup
- Pilih interface LAN (
ether2
) - Klik Next
3. Tentukan Network Address
Mikrotik otomatis akan mendeteksi network dari IP Address yang sudah dibuat, misalnya 192.168.10.0/24
. Klik Next
4. Masukkan Range IP Tertentu
- Pada tahap ini, tentukan range IP yang akan dipakai client.
- Contoh:
192.168.10.10 – 192.168.10.100
- Klik Next
5. Konfigurasi Gateway
Biasanya otomatis sesuai IP router, misalnya 192.168.10.1
. Klik Next
6. DNS Server
Masukkan DNS sesuai kebutuhan, bisa DNS publik seperti 8.8.8.8
atau DNS milik ISP. Klik Next
7. Lease Time
Tentukan waktu peminjaman IP, misalnya 1h
(1 jam). Klik Next untuk menyelesaikan konfigurasi.
Pengujian
- Hubungkan laptop/PC ke port LAN Mikrotik.
- Atur IP komputer menjadi Obtain Automatically.
- Cek apakah komputer mendapatkan IP dalam range yang sudah ditentukan (
192.168.10.10 – 192.168.10.100
). - Lakukan tes koneksi dengan
ping 8.8.8.8
.
Tips Tambahan
- Jangan gunakan range IP yang sama dengan IP static untuk server atau perangkat lain.
- Jika ada perangkat penting (misalnya printer atau CCTV), lebih baik gunakan DHCP Static Lease.
- Buat range IP sesuai jumlah perangkat, jangan terlalu luas agar manajemen lebih mudah.
- Periksa menu Leases untuk memantau perangkat yang aktif.
penulis: anisa aprillia