Indonesia, sebagai negara yang mempunyai maritim dengan potensi perikanan yang sangat besar, menghadapi tantangan dalam mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lautnya. Salah satu kunci untuk menjawab tantangan ini adalah dengan mengembangkan teknologi hasil perikanan yang inovatif dan berkelanjutan. Universitas Gadjah Mada (UGM), sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, memiliki peran penting dalam menghasilkan teknologi hasil perikanan yang berkontribusi pada peningkatan nilai tambah produk perikanan, keamanan pangan, dan kesejahteraan masyarakat.
Mengapa Teknologi Hasil Perikanan Penting?
Teknologi hasil perikanan memegang peranan krusial dalam beberapa aspek penting, antara lain:
- Peningkatan Nilai Tambah: Teknologi pengolahan yang tepat dapat mengubah bahan baku perikanan menjadi produk yang memiliki nilai jual lebih tinggi. Contohnya, ikan segar dapat diolah menjadi fillet beku, abon ikan, kerupuk ikan, atau produk olahan lainnya yang memiliki pasar yang lebih luas dan harga yang lebih baik.
- Perpanjangan Masa Simpan: Produk perikanan memiliki sifat mudah rusak (highly perishable). Teknologi pengawetan seperti pembekuan, pengeringan, pengasapan, dan pengalengan dapat memperpanjang masa simpan produk, sehingga mengurangi kerugian akibat kerusakan dan memungkinkan produk didistribusikan ke wilayah yang lebih jauh.
- Keamanan Pangan: Teknologi pengolahan yang baik dapat menghilangkan atau mengurangi risiko kontaminasi bakteri patogen dan zat berbahaya lainnya yang dapat menyebabkan penyakit. Hal ini penting untuk melindungi kesehatan konsumen dan menjaga reputasi produk perikanan Indonesia di pasar global.
- Diversifikasi Produk: Teknologi hasil perikanan memungkinkan pengembangan berbagai macam produk olahan yang sesuai dengan selera dan kebutuhan konsumen. Diversifikasi produk ini dapat meningkatkan daya saing produk perikanan Indonesia di pasar domestik maupun internasional.
- Pengurangan Limbah: Teknologi pengolahan yang berkelanjutan dapat meminimalkan limbah yang dihasilkan dari industri perikanan. Limbah perikanan seperti tulang, kulit, dan jeroan ikan dapat diolah menjadi produk bernilai tambah seperti tepung ikan, kolagen, dan pupuk organik.
Teknologi Hasil Perikanan UGM: Fokus pada Inovasi dan Keberlanjutan
UGM memiliki komitmen yang kuat dalam mengembangkan teknologi hasil perikanan yang inovatif dan berkelanjutan. Berbagai penelitian dan pengembangan dilakukan oleh para ahli di Fakultas Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, dan fakultas terkait lainnya untuk menghasilkan teknologi yang relevan dengan kebutuhan industri perikanan Indonesia. Beberapa fokus utama dalam pengembangan teknologi hasil perikanan di UGM meliputi:
- Pengolahan Ikan Segar:
- Teknologi Pendinginan dan Pembekuan: UGM mengembangkan teknologi pendinginan dan pembekuan yang efektif untuk menjaga kesegaran ikan selama transportasi dan penyimpanan. Teknologi ini mencakup penggunaan cool box dengan insulasi yang baik, sistem pendinginan menggunakan es curah atau es kering, serta teknologi pembekuan cepat (Individual Quick Freezing/IQF) untuk menghasilkan produk ikan beku dengan kualitas yang optimal.
- Teknologi Pengemasan Atmosfer Modifikasi (Modified Atmosphere Packaging/MAP): Teknologi MAP digunakan untuk memperpanjang masa simpan ikan segar dengan mengatur komposisi gas di dalam kemasan. UGM melakukan penelitian untuk menentukan komposisi gas yang optimal untuk berbagai jenis ikan, sehingga dapat memperlambat pertumbuhan bakteri pembusuk dan menjaga kesegaran ikan lebih lama.
- Penggunaan Bahan Pengawet Alami: UGM mengembangkan bahan pengawet alami yang berasal dari ekstrak tumbuhan atau mikroorganisme untuk menggantikan bahan pengawet sintetis yang berpotensi berbahaya bagi kesehatan. Contohnya, penggunaan kitosan dari limbah kulit udang sebagai bahan pengawet alami untuk mencegah pertumbuhan bakteri pada ikan segar.
- Pengolahan Produk Perikanan Tradisional:
- Peningkatan Kualitas Produk Fermentasi: UGM melakukan penelitian untuk meningkatkan kualitas produk perikanan fermentasi tradisional seperti terasi, bekasam, dan peda. Penelitian ini meliputi pemilihan starter kultur yang tepat, pengendalian kondisi fermentasi, dan optimasi proses pengolahan untuk menghasilkan produk dengan cita rasa yang khas dan aman dikonsumsi.
- Pengembangan Teknologi Pengeringan Surya Hybrid: UGM mengembangkan teknologi pengeringan surya hybrid yang menggabungkan energi matahari dengan energi alternatif seperti biomassa atau listrik untuk mempercepat proses pengeringan ikan. Teknologi ini lebih efisien dan ramah lingkungan dibandingkan dengan pengeringan tradisional menggunakan sinar matahari langsung.
- Standarisasi Proses Pengasapan Ikan: UGM melakukan penelitian untuk menstandarisasi proses pengasapan ikan agar menghasilkan produk dengan kualitas yang konsisten dan aman dikonsumsi. Penelitian ini meliputi pemilihan jenis kayu bakar yang tepat, pengendalian suhu dan waktu pengasapan, serta penggunaan alat pengasapan yang modern.
- Pengembangan Produk Perikanan Bernilai Tambah:
- Pengembangan Produk Fungsional Berbasis Ikan: UGM mengembangkan produk fungsional berbasis ikan yang mengandung senyawa bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan, seperti omega-3, kolagen, dan antioksidan. Contohnya, pengembangan suplemen omega-3 dari minyak ikan, minuman kolagen dari kulit ikan, dan produk makanan ringan yang diperkaya dengan antioksidan dari rumput laut.
- Pemanfaatan Limbah Perikanan: UGM mengembangkan teknologi untuk memanfaatkan limbah perikanan seperti tulang, kulit, dan jeroan ikan menjadi produk bernilai tambah. Contohnya, pengolahan tulang ikan menjadi tepung ikan untuk pakan ternak, pengolahan kulit ikan menjadi kolagen untuk industri kosmetik, dan pengolahan jeroan ikan menjadi pupuk organik.
- Pengembangan Produk Olahan Ikan Instan: UGM mengembangkan produk olahan ikan instan yang praktis dan mudah disajikan, seperti sup ikan instan, rendang ikan instan, dan abon ikan instan. Produk-produk ini cocok untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang memiliki gaya hidup yang serba cepat dan menginginkan makanan yang sehat dan bergizi.
- Keamanan Pangan Produk Perikanan:
- Pengembangan Metode Deteksi Cepat Kontaminan: UGM mengembangkan metode deteksi cepat kontaminan seperti bakteri patogen (Salmonella, E. coli), logam berat (merkuri, timbal), dan residu antibiotik pada produk perikanan. Metode deteksi cepat ini dapat digunakan untuk memantau kualitas dan keamanan produk perikanan secara efisien dan efektif.
- Pengembangan Sistem Ketertelusuran (Traceability System): UGM mengembangkan sistem ketertelusuran yang memungkinkan konsumen untuk mengetahui asal-usul produk perikanan, mulai dari penangkapan atau budidaya, pengolahan, hingga distribusi. Sistem ketertelusuran ini penting untuk membangun kepercayaan konsumen terhadap produk perikanan dan menjamin keamanan pangan.
- Pengembangan Kemasan Aktif dan Pintar: UGM mengembangkan kemasan aktif dan pintar yang dapat memberikan informasi tentang kondisi produk perikanan selama penyimpanan dan transportasi. Kemasan aktif dapat melepaskan zat antimikroba untuk mencegah pertumbuhan bakteri, sedangkan kemasan pintar dapat memberikan informasi tentang suhu, kelembaban, dan kesegaran produk.
Dampak Teknologi Hasil Perikanan UGM terhadap Industri Perikanan Indonesia
Teknologi hasil perikanan yang dikembangkan di UGM telah memberikan dampak yang signifikan terhadap industri perikanan Indonesia, antara lain:
- Peningkatan Produksi dan Produktivitas: Teknologi pengolahan yang efisien dan efektif telah membantu meningkatkan produksi dan produktivitas industri perikanan. Contohnya, penggunaan teknologi pembekuan cepat (IQF) telah meningkatkan kapasitas produksi pabrik pengolahan ikan.
- Peningkatan Kualitas Produk: Teknologi pengolahan yang baik telah meningkatkan kualitas produk perikanan, sehingga dapat memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh pasar domestik maupun internasional.
- Peningkatan Daya Saing: Pengembangan produk perikanan bernilai tambah telah meningkatkan daya saing produk perikanan Indonesia di pasar global. Produk-produk inovatif seperti produk fungsional berbasis ikan dan produk olahan ikan instan telah menarik minat konsumen dan meningkatkan ekspor produk perikanan Indonesia.
- Peningkatan Pendapatan Nelayan dan Pembudidaya: Peningkatan nilai tambah produk perikanan telah meningkatkan pendapatan nelayan dan pembudidaya ikan. Mereka dapat menjual produknya dengan harga yang lebih tinggi dan memperoleh keuntungan yang lebih besar.
- Pengurangan Kerugian Akibat Kerusakan: Teknologi pengawetan yang efektif telah mengurangi kerugian akibat kerusakan produk perikanan, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan profitabilitas industri perikanan.
- Penciptaan Lapangan Kerja: Pengembangan industri pengolahan perikanan telah menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat, terutama di wilayah pesisir.
Tantangan dan Prospek Pengembangan Teknologi Hasil Perikanan UGM
Meskipun telah mencapai banyak kemajuan, pengembangan teknologi hasil perikanan di UGM masih menghadapi beberapa tantangan, antara lain:
- Kurangnya Transfer Teknologi: Transfer teknologi dari UGM ke industri perikanan masih belum optimal. Banyak teknologi yang telah dikembangkan belum dimanfaatkan secara luas oleh pelaku industri.
- Keterbatasan Sumber Daya: Penelitian dan pengembangan teknologi hasil perikanan membutuhkan sumber daya yang besar, baik sumber daya manusia, peralatan, maupun anggaran.
- Regulasi yang Kompleks: Regulasi terkait pengolahan dan pemasaran produk perikanan yang kompleks dapat menghambat pengembangan industri perikanan.
- Persaingan Global: Persaingan global yang semakin ketat menuntut industri perikanan Indonesia untuk terus berinovasi dan meningkatkan daya saingnya.
Meskipun demikian, prospek pengembangan teknologi hasil perikanan di UGM sangat cerah. Dengan dukungan dari pemerintah, industri, dan masyarakat, UGM dapat terus mengembangkan teknologi yang inovatif dan berkelanjutan untuk meningkatkan nilai tambah produk perikanan, keamanan pangan, dan kesejahteraan masyarakat. Beberapa prospek pengembangan teknologi hasil perikanan di UGM antara lain:
- Pengembangan Teknologi Pengolahan Berbasis Bioteknologi: Pemanfaatan bioteknologi untuk menghasilkan produk perikanan yang lebih berkualitas dan bernilai tambah.
- Pengembangan Teknologi Pengemasan Ramah Lingkungan: Penggunaan bahan kemasan yang biodegradable dan dapat didaur ulang untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
- Pengembangan Sistem Informasi dan Komunikasi: Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas rantai pasok produk perikanan.
- Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan: Peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan di bidang teknologi hasil perikanan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten dan profesional.
Kesimpulan
Teknologi hasil perikanan UGM memiliki peran penting dalam meningkatkan nilai tambah produk perikanan, keamanan pangan, dan kesejahteraan masyarakat. Dengan fokus pada inovasi dan keberlanjutan, UGM terus mengembangkan teknologi yang relevan dengan kebutuhan industri perikanan Indonesia. Meskipun masih menghadapi beberapa tantangan, prospek pengembangan teknologi hasil perikanan di UGM sangat cerah. Dengan dukungan dari semua pihak, UGM dapat terus berkontribusi pada kemajuan industri perikanan Indonesia dan meningkatkan daya saingnya di pasar global.
Penulis: Amanda Julie Elia
baca juga:Tahun Ini Dibuka Lagi, Ini Pilihan Jurusan di STAN yang Harus Kamu Tahu