Geguritan adalah salah satu bentuk karya sastra Jawa yang menggunakan bahasa indah dan penuh makna. Dalam dunia pendidikan, geguritan berperan sebagai media untuk menyampaikan pesan moral, nilai-nilai luhur, serta semangat belajar kepada generasi muda. Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang contoh geguritan bahasa Jawa bertema pendidikan, beserta makna dan fungsinya dalam pembelajaran.
Apa Itu Geguritan?
Geguritan adalah puisi tradisional Jawa yang biasanya ditulis dengan aturan tertentu, baik dalam jumlah baris, guru lagu (nada), dan guru wilangan (jumlah suku kata). Geguritan dapat menggambarkan berbagai tema kehidupan, seperti cinta, alam, budaya, dan juga pendidikan.
Dalam konteks pendidikan, geguritan menjadi sarana yang efektif untuk menanamkan karakter dan memotivasi siswa agar rajin belajar, berbakti pada orang tua dan guru, serta menghargai ilmu pengetahuan.
Ciri-ciri Geguritan
Sebelum masuk ke contoh geguritan, berikut beberapa ciri khas geguritan bahasa Jawa:
- Menggunakan bahasa Jawa alus (krama atau krama inggil)
- Memiliki unsur irama dan rima
- Terdiri atas bait-bait (pada), masing-masing memiliki aturan guru lagu dan guru wilangan
- Mengandung pesan moral atau filosofis
Contoh Geguritan Bahasa Jawa Tema Pendidikan
Judul: “Ilmu Panguripan”
nginxCopyEditIlmu iku pepadhang urip,
Yen ora sinau urip peteng,
Kaya wong mlaku tanpa lampu,
Gampang kesasar dalane surem.
Guru iku cahya kang madhangi,
Tanpa pamrih nuntun laku urip,
Wong tuwa kudu tansah ngopeni,
Anake sinau tanpa kendhat.
Sinau aja mung golek nilai,
Nanging goleka kawruh sejati,
Amarga ilmu iku bekal urip,
Kanggo nguber urip kang becik.
Ayo sinau kanthi tekun,
Aja wedi gagal lan kesel,
Awit sukses iku asile sabar,
Lan temen ngudi kawruh sejati.
Makna Geguritan Tersebut
Geguritan di atas mengandung pesan-pesan pendidikan yang sangat penting:
- Ilmu sebagai cahaya kehidupan – Tanpa ilmu, hidup menjadi gelap dan mudah tersesat.
- Peran guru dan orang tua – Guru digambarkan sebagai cahaya penuntun, sedangkan orang tua bertanggung jawab mendorong anak untuk rajin belajar.
- Tujuan sejati belajar – Belajar tidak hanya demi nilai, tetapi untuk memperoleh pengetahuan sejati sebagai bekal hidup.
- Nilai kerja keras dan kesabaran – Sukses hanya bisa dicapai dengan ketekunan dan kesabaran.
Fungsi Geguritan dalam Dunia Pendidikan
- Menanamkan nilai-nilai moral dan budaya
Melalui bahasa yang indah dan penuh makna, geguritan mampu mengajarkan nilai-nilai seperti kejujuran, kerja keras, dan hormat pada guru dan orang tua. - Mengenalkan sastra Jawa kepada generasi muda
Geguritan adalah warisan budaya yang perlu dikenalkan sejak dini agar tetap lestari. - Melatih keterampilan berbahasa dan menulis
Siswa yang belajar membuat geguritan akan terlatih dalam menggunakan bahasa Jawa secara halus dan kreatif. - Menumbuhkan semangat belajar dan motivasi
Tema pendidikan dalam geguritan mendorong siswa untuk lebih semangat dan tekun dalam belajar.
Tips Membuat Geguritan Tema Pendidikan
Jika kamu ingin membuat geguritan sendiri, berikut beberapa tips:
- Tentukan tema: Misalnya pendidikan, ilmu, guru, sekolah, atau cita-cita.
- Gunakan bahasa Jawa krama agar sopan dan sesuai dengan nilai sastra.
- Buat bait secara berirama, perhatikan guru lagu dan guru wilangan jika ingin lebih formal.
- Sisipkan pesan moral agar geguritan memiliki makna yang dalam.
Penutup
Geguritan bahasa Jawa tema pendidikan adalah cara kreatif dan bermakna untuk menanamkan nilai-nilai luhur kepada siswa. Selain melestarikan budaya, geguritan juga mampu membangkitkan semangat belajar dan rasa hormat terhadap ilmu pengetahuan. Dengan mempelajari dan menciptakan geguritan, generasi muda dapat lebih mengenal jati diri bangsa melalui bahasa dan sastra daerahnya.
Baca Juga : 10 Nama Pahlawan Pendidikan Indonesia yang Menginspirasi Sepanjang Masa
Penulis : Najwa Asabrin Khairani